Stand up comedian, Kemal Pahlevi dihujat banyak netizen karena mengunggah cuitan kontroversialnya di Twitter usai pertandingan Timnas Indonesia melawan Thailand leg pertama final Piala AFF di Bogor pada Rabu (13/12/2016) kemarin.
Kejadian tersebut bermula saat Kemal menuliskan hastag di media sosial Twitter yang menyudutkan salah satu pemain dari Timnas Indonesia yaitu Zulham Zamrun. Dalam tulisannya tersebut, Kemal berusaha menyebarkan hastag #ZulhamZamrunGakGuna, #JgnDiajakKeThailanPlease dan #BiarBayuGatraAjaYangMain.
Sebagai publik figure dengan jumlah follower yang cukup banyak, Kemal diamuk sejumlah netizen yang tidak terima dengan tulisannya tersebut. Netizen menyebutkan jika Kemal tidak sepatutnya merendahkan salah satu pemain Timnas Indonesia seperti itu.
Perihal hastag di Twitter tersebut, kemudian Kemal meminta maaf kepada semua netizen dan mengapusnya.
Kejadian tersebut bermula saat Kemal menuliskan hastag di media sosial Twitter yang menyudutkan salah satu pemain dari Timnas Indonesia yaitu Zulham Zamrun. Dalam tulisannya tersebut, Kemal berusaha menyebarkan hastag #ZulhamZamrunGakGuna, #JgnDiajakKeThailanPlease dan #BiarBayuGatraAjaYangMain.
Sebagai publik figure dengan jumlah follower yang cukup banyak, Kemal diamuk sejumlah netizen yang tidak terima dengan tulisannya tersebut. Netizen menyebutkan jika Kemal tidak sepatutnya merendahkan salah satu pemain Timnas Indonesia seperti itu.
Perihal hastag di Twitter tersebut, kemudian Kemal meminta maaf kepada semua netizen dan mengapusnya.
“Tweet soal Zulham Zamrun sudah dihapus, hastag di Twitter juga sudah dibuang. Pokoknya maaf kalau ada yang tersinggung. Semoga INA juara!,” cuitan Kemal.
Meski Kemal sudah menghapus cuitannya di Twitter dan telah meminta maaf, netizen sudah terlanut marah, kecewa dan tidak terima. Banyak komentar-komentar bernada sarkastik yang ‘nongkrong’ di laman komentar Twitter Kemal.
“Ka kemal, kakak sebagai seorang public figur tidak seharusnya bicara seperti itu, emang kakak udh ngelakuin apa? Saya disini agak kurang setuju dgn apa yg sudah kaka omongin, saya disini sebagai suporter persib tidak terima. jelas Krn zulham adalah pemain nya persib ??Doain ajah biar menang gausah ngata2in ga guna. Memang kaka ikut main. Yg ngerasain tu mereka bukan anda. Jadi saya mohon mulutnya dikondisikan. Dan saya mau anda minta maaf kepada zulham!,” komentar akun ajengjunitara, dilansir di Tribunnews.com.
Tidak sedikit pula netizen yang berkomentar dengan nada yang mengancam, beberapa contohnya seperti berikut ini.
“Bandung ga aman buat lu mal,” tulis indradio93.
“Ketemu muka loe d tempat umum gue timpukin lu..najis,” koemntar sonaanggara.
Kemal sendiri terlihat menghadiri final antara Indonesia dan Thailand tersebut, hal itu terbukti dari beberapa unggahannya di Instagram. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran semua orang bahwa kebebasan berpendapat yang diberikan sudah seharusnya dipergunakan dengan sangat bijak.
Meski Kemal sudah menghapus cuitannya di Twitter dan telah meminta maaf, netizen sudah terlanut marah, kecewa dan tidak terima. Banyak komentar-komentar bernada sarkastik yang ‘nongkrong’ di laman komentar Twitter Kemal.
“Ka kemal, kakak sebagai seorang public figur tidak seharusnya bicara seperti itu, emang kakak udh ngelakuin apa? Saya disini agak kurang setuju dgn apa yg sudah kaka omongin, saya disini sebagai suporter persib tidak terima. jelas Krn zulham adalah pemain nya persib ??Doain ajah biar menang gausah ngata2in ga guna. Memang kaka ikut main. Yg ngerasain tu mereka bukan anda. Jadi saya mohon mulutnya dikondisikan. Dan saya mau anda minta maaf kepada zulham!,” komentar akun ajengjunitara, dilansir di Tribunnews.com.
Tidak sedikit pula netizen yang berkomentar dengan nada yang mengancam, beberapa contohnya seperti berikut ini.
“Bandung ga aman buat lu mal,” tulis indradio93.
“Ketemu muka loe d tempat umum gue timpukin lu..najis,” koemntar sonaanggara.
Kemal sendiri terlihat menghadiri final antara Indonesia dan Thailand tersebut, hal itu terbukti dari beberapa unggahannya di Instagram. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran semua orang bahwa kebebasan berpendapat yang diberikan sudah seharusnya dipergunakan dengan sangat bijak.
